Anda penggemar olahraga sepakbola ?
Tunggu dulu, Jangan ngaku
seorang Manchunian, Milanisti, Barcelonista ataupun Persipuramania,
kalau belum mengerti betul dengan macam-macam tipe striker sepakbola,
berikut tipikal seorang striker sepakbola:
1. Deep-lying forward
Deep-lying
forward cenderung untuk mundur ke lini tengah untuk menjemput bola, dan
kemudian mendistribusikan kembali ke rekannya yang bermain di belakang
dia, atau mencoba menahan bola sampai rekan-rekannya bisa bergerak maju
ke depannya. Role ini sangat berguna baik kala diterapkan pada striker
tunggal maupun pada salah satu striker. Dlf biasanya musti memiliki
ketangguhan (atribut strength) yang baik dan sedikit kreatif
(creativity). Ia juga harus bisa diharapkan saat peluang mencetak gol
datang.
Seperti layaknya target man, ia juga cenderung untuk
bermain membelakangi gawang lawan dan cenderung lebih banyak
menggunakan kaki dibandingkan menggunakan tinggi badannya untuk
menyundul bola. Biasanya seorang dlf tidak akan mencetak banyak gol,
namun sebagai striker tunggal ia bisa menciptakan peluang dan ruang
bagi rekannya untuk mencetak gol.
Atribut kunci:
kekuatan tubuh
kreativitas
stamina
jumping
heading
sentuhan pertama
tendangan jarak jauh
Contoh aktual:
Robin van Persie
2. Target man
Target
man adalah penyerang tinggi besar yang bisa ditugaskan untuk menahan
bola (hold up ball) atau membelokkan umpan kepada rekan strikernya.
Dengan kemampuannya yang istimewa saat meloncat menyundul bola
(jumping, heading, strength), ia adalah pemain yang tepat saat
ditujukan umpan-umpan lambung. Ia bisa meneror pertahanan lawan dengan
keunggulan fisiknya saat umpan silang (crossing) datang. Seorang target
man tidak perlu menjadi penyerang tertajam di dunia atau mempunyai skil
teknik yang memukau. Dengan keistimewaan fisiknya ia bisa membuat
pertahanan lawan terbuka dengan menahan bola selama mungkin sampai
rekannya yang lebih kreatif datang untuk mencetak gol.
Atribut kunci:
kekuatan tubuh
stamina
jumping
heading
sentuhan pertama
antisipasi
keberanian
dpengambilan keputusan
kerjasama tim
Contoh aktual:
Zlatan Ibrahimovic
3. Poacher
Poacher
adalah salah satu role yang semakin langka untuk bisa ditemukan dalam
level atas sepakbola modern. Kenyataanya, sepakbola modern kini lebih
‘menghargai’ penyerang yang tidak hanya bisa mencetak gol saja tetapi
bisa juga membantu rekan gelandangnya, kreatif dan terus bergerak demi
menciptakan ruang bagi rekan-rekannya. Sedangkan poacher hanya bisa
melakukan sedikit dari tugas-tugas diatas.
Tugas seorang poacher
memang ‘hanya’ berkeliaran di sekitar kotak penalti lawan, menciptakan
sedikit ruang bagi dirinya sendiri saat menyambut umpan terobosan atau
umpan silang demi mencetak gol. Seorang poacher yang bagus bisa
mencetak 30 gol lebih semusimnya, tetapi seluruh tim harus mau
‘berkorban’ untuknya. Poacher juga selalu membutuhkan partner
penyerang, jika tidak maka ia akan ‘kesepian’ di depan sendirian. Rekan
gelandangnya harus banyak mensuplai bola ke kotak penalti untuk
menciptakan peluang gol baginya. Seorang poacher harus ‘berdarah
dingin’, tajam luar biasa saat di depan gawang, punya pergerakan tanpa
bola yang brilian dan sangat konsisten.
Atribut kunci:
ketenangan
tendangan
posisi / gerakan tanpa bola
kecepatan
dribbling
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
pengambilan keputusan
Contoh aktual:
Raul Gonzalez
4. Advanced forward
Penyerang jenis ini
biasanya sering berdiri sejajar dengan bek lawan terakhir demi
mengharapkan umpan terobosan dari rekannya, baik dari gelandang maupun
dari partner strikernya. Oleh karena itu ia bisa terisolasi di depan
jika tidak dibantu oleh rekan gelandang menyerang atau duetnya sesama
penyerang. Advanced forward biasanya cepat, lumayan bagus dalam skil
teknik, dan yang pastinya sangat tajam dalam mencetak gol. Advanced
forward bisa dibilang “poacher” yang mempunyai skil lebih, ia bisa
mundur sedikit jika dibutuhkan untuk memberi tekanan pada centre back
lawan ataupun untuk menerima umpan. Advanced forward diplot untuk
menjadi titik fokus bagi rekannya saat menyerang dan diharapkan bisa
menjadi top skor bagi timnya. Oleh karena itu ia harus bisa diandalkan
dan dapat menangani tekanan dengan baik.
Atribut kunci:
ketenangan
tembakan
gerakan tanpa bola
kecepatan
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
pengambilan keputusan
kreativitas
technique
dribbling
Contoh aktual:
Fernando Torres
5. Complete Forward
Terkadang
sebuah tim bisa sangat beruntung saat mendapatkan seorang penyerang
yang lengkap; pemain bertubuh tinggi, tangguh saat di udara, cepat,
brilian saat membawa bola, dan sekaligus pencetak gol handal. Complete
forward yang serba bisa tak canggung saat diminta menjadi striker
tunggal ataupun dipasangkan dengan penyerang lain. Ia bisa bermain
membelakangi gawang lawan (back-to-goal) ataupun mencoba ‘menempel’ bek
terakhir lawan guna menyongsong umpan terobosan. Intinya, dengan
memberinya role ‘complete forward’ berarti memberinya ijin untuk
melakukan apapun yang dirasanya perlu untuk membantu lini tengah,
mencetak gol ataupun memberi assist kepada rekannya.
Atribut kunci:
kekuatan tubuh
stamina
ketenangan
shooting
gerakan tanpa bola
kecepatan
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
pengambilan keputusan
kreativitas
technique
dribbling
jumping
heading
anticipation
Contoh aktual:
Didier Drogba
6. Defensive forward
Defensive
forward bisa dikatakan sebagai versi defensif dari ‘deep-lying
forward’. Ketika sebuah tim bermain melawan musuh yang jauh lebih kuat,
maka pertahanan kita akan selalu membutuhkan bantuan ekstra sebanyak
mungkin. Salah satu pilihan adalah meminta striker untuk turun sejauh
mungkin dan ikut memberi ‘pressure’ pada lini tengah lawan. Dengan
melakukan ini memang serangan tim akan kurang menggigit, namun ini
mungkin lebih baik daripada kalah telak dari lawan. Seorang defensive
forward membutuhkan stamina dan tackling yang cukup baik, dan bersedia
bekerja ekstra keras. Jika dimainkan sebagai striker tunggal maka ia
membutuhkan bantuan dari rekan gelandangnya untuk menciptakan peluang.
Jika dipasangkan dengan striker lain, maka ia akan berusaha keras
mensupport rekannya tersebut.
Atribut kunci:
work rate
stamina
shooting
tackling
kecepatan
Contoh aktual:
Dirk Kuyt
7. Trequartista
Seperti
versi amc-nya, Trequartista di posisi forward akan banyak bergerak guna
menciptakan ruang yang bisa dimanfaatkan rekan-rekannya. Formasi 4-6-0
dari as roma misalnya mungkin lebih tepat disebut 4-5-1 dengan
francesco totti bermain sebagai seorang trequartista. Trequartista di
posisi forward sekilas hampir sama dengan seorang ‘inside forward’,
tetapi bedanya seorang trequartista lebih memprioritaskan bagaimana
menciptakan peluang dan baru mencetak gol ketika peluang itu datang.
Sementara bagi seorang inside forward adalah kebalikannya.
Atribut kunci:
creativity
gerakan tanpa bola
passing
technique
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
antisipasi
pengambilan keputusan
dribbling
kerjasama tim
Contoh aktual:
Wesley Sneijder